Selasa, 05 Oktober 2010

Cerita Mudik: **Mikrolet Penyelamat**


Mungkin postingan ini sedikit terlambat (sedikit??). Gpp deh, berhubung ini tugas dari Pak Guru tercinta...^^

Oh ya,,minal 'aidin wal Faidin ya..bagi semua yang baca atau kebetulan baca ni postingan

OK, cerita dimulai....
waktu itu hari ke-3 hari raya, pagi-apagi sekali aku dan keluargaku berniat melakukan ritual suci tahunan yang dijalani hampir segenap bangsa Indonesia: M U D I K ke rumah Nenek
Tujuan kami adalah Kediri, kota asal ibuku juga kota kelahiran aku dan kakakku meskipun akhirnya akte kelahiran kami dipalsukan dari Kediri menjadi Gresik untuk suatu alasan yang GAJE
Nah, kembali ke cerita! 
Biasanya, bapak membawa teman(yang bisa nyetir) kalau bepergian. Pasalnya beliau tuh suka mengantuk. Nah, bagi teman2 atau guru2 yang mengenalku pasti sudah paham setelah baca postingan ini kenapa aku sering ngantuk (bahkan tidur) di kelas. ITU DIA!! ternyata itu KETURUNAN!! (menurut asumsiku sih..). Awalnya semua baik2 saja sampai kami masuk ke daerah Jombang. Mobil yang kami tumpangi yang awalnya bersuara ngeeeeeeng..... tiba2 berubah menjadi ngeeng....drrrt....drrt... ngeng...drreet...busshh... dan mobil kami pun akhirnya mogok dengan sukses!

Bapak yang tidak begitu mengerti tentang mesin mencoba mencari tahu apa yang menyebabkannya mogok. Ibuku mulai mengomel nggak jelas(dasar ibu2!). Sedangkan aku, kakakku, dan adik2 ku cuma bisa bernyanyi pasrah untuk menghibur diri (nah, lho?). 1 menit...5 menit...10 menit...akhirnya datanglah bapk2 tua membantu kami. Tapi, bapak ini juga nggak tahu menahu tentang mesin jadi ya...sebisanya lah. Akhirnya bisa jalan juga, bapak2 yang tadi menyuruh kami untuk ke bengkel secepatnya. Tapi, karena petuah bapakku yang keras kepala telah mengeluarkan postulat untuk tidak ke bengkel(karena sudah bisa jalan katanya), yaa...kami tak berhenti sampai akhirnya sampai ke jalan raya yang ramai. Di tengah2 kemacetan itulah mobil kami ngadat lagi. Kendaraan2 yang berada di belakang kami mulai membunyikan klakson karena kesal. Tentu kami kebingungan. Padahal di situ ada polantas, tapi entah kenapa dia nggak tanggap sama sekali.

Untunglah lagi2 ada bapak2 yang membantu kami(orangnya beda). Kami keluar dari kemacetan dan berhenti di tepi jaln raya. Bapak2 itu mengecek mobil kami. Sesaat dia geleng2 dan berkata kepada bapak: lebih baik kita cari bengkel saja. Ah, sudah kuduga!

Sulit juga mencari bengkel di saat2 seperti ini. Kami memang menemukan bengkel, tapi itu bengkel servis sepeda motor rumahan. Karena nggak ada pilihan, kami pun berangkat ke rumah si empunya bengkel dan menunggu....

menunggu...oh..menunggu...
sungguh suatu hal yang membosankan

bayangkan saja, kami yang seharusnya tiba pukul 09.00-an sampai lepas dhuhur pun mobil belum beres. Nah, di saat-saat yang genting itu pula melintaslah sebuah mikrolet di depan bengkel itu. 
STOP! Sejurus kemudian kulihat bapak sudah bernego dengan sang supir mikrolet. Akhirnya, supir setuju. Penumpang yang tinggal 3 orang itu dengan paksa diturunkan. (Bagi para penumpang tsb dimana pun anda berada, maaf ya!). Aku berangkat bersama Ibu, kakak, dan adik2 q naik mikrolet sedangkan bapak menunggu hingga mobil selesai diperbaiki.
Di dalam mikrolet: bantal, rantang nenek yang siap dikembalikan, 1 koper, 1 tas besar, beberapa tas plastik, dan beberapa manusia pasrah menerima nasib. Alhamdulillah, kami sampai dengan selamat sentosa.

Akhirnya Bapak sampai juga di sana ba'da shalat maghrib. Akhirnya, Bapak dan Ibu yang tadinya tidak berencana menginap jadi terpaksa menginap deh...dan karena memang tak ada persiapan sebelumnya, rumah kami di Gresik cuma dikunci seadanya, bahkan jendela pun lupa ditutup dan lampu belum dinyalakan.
Akibatnya juga, Ibu yang tidak membawa baju terpaksa memakai baju seadanya alias baju pas jaman remajanya dahulu kala,,
hihihi....aku dan kakakku cuma bisa tertawa cekikikan!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar