Jumat, 17 Desember 2010

Ujian Oh Ujian

UAS...
Kenapa sih kita sering ngeri denger kata-kata itu.
Ya walaupun nggak semua orang pastinya... Hanya orang-orang terpilih (baca: berotak encer) yang senyumnya nggak bakal ilang dan dahinya nggak bakal mengkerut kalo dengar kata-kata itu!

Sebenarnya apa sih UAS itu??
Ulangan Akhir Semester ?? semuanya ya pastinya udah tau lah..
tapi apa si definisi mendalam tentang UAS??
Waduuhh tanya mbah google aja ya.. hehehehe..

Satu hal yang bikin aku heran, sebenarnya tujuan dari pada UAS itu apa ya?? Yah…nggak cuma UAS, semua ujian juga termasuk. Pasti guru-guru bakal jawab ya buat mengetahui kemampuan dan ketuntasan siswa dari materi yang diajarkan lah…bla…bla...bla…
Tapi, kalau dipikir-pikir lagi masih banyak siswa yang masih mengandalkan belas kasih teman (baca: contekan) atau bahkan mengintip sang jendela dunia itu. Nah, kalau udah gitu, tujuan ujian yang sebenarnya jadi nggak relevan lagi kan?

Kalau kita pikir-pikir, apa yang menyebabkan siswa-siswi seluruh Indonesia menganut prinsip ajaran yang sama saat ujian, siapa yang salah? Muridnya karena nggak belajar, gurunya karena hanya mengajar yang dianggap perlu diajar, atau kurikulum? Jujur, aku sangat mendukung jawaban yang terakhir itu. Kurikulum di Indonesia ini sangat kurang efektif. Siswa  dituntut untuk bisa menguasai semua materi yang diajar, tapi yang namanya anak kan beda-beda. 

Kenapa sih kita nggak pake kurikulum seperti di Amerika, Inggris, atau Negara-negara maju lainnya. Oke, oke. Khayalanku memang terlalu tinggi. Tapi, coba lihat nilai posotifnya. Di sana siswa diberi kebebasan untuk memilih bidang-bidang apa saja yang mereka ingin tekuni di sekolah. Jadi, mereka benar-benar tahu mereka tuh suka pelajaran apa, jago di bidang apa gitu. Apapun yang dimulai dari rasa suka kan kemungkinan besar hasilnya bakalan baik.  Jadi, mereka bisa benar-benar belajar secara mendalam dan ahli di bidang tersebut sehingga nantinya kalau terjun langsung ke masyarakat pun hasilnya pasti baik. Dan saat ujian, tinggal mereview sedikit,,ting…semua lengket di ingatan.

Bandingkan dengan kita, yang meski kadang punya rasa tidak suka yang amat sangat terhadap suatu bidang, kita nggak bisa berkelit. Itu tuntutan pekerjaan, man. Karena itu banyak anak-anak yang merasa sekolah itu samar-samar antara beban dan tuntutan. Kalau pas ujian, kita sudah berusaha mati-matian menghafal semuaaaanya. Tapi apa daya, materi yang terlalu banyak menyesaki otak dan akhirnya…jreng….terlelap di dekapan buku tercinta.
Apalagi kalau remidi,”..arrrghhh…sudah belajar mati-matian…arrgghhh..” hanya itu yang bisa terucapkan..miris!!!

Karena itu, saya pribadi menghimbau kepada guru-guru yang saya hormati untuk tidak memberatkan kami, murid anda. Jika remidi, cukuplah memberi tugas yang relatif gampang dan bisa cepat terselesaikan.
Untuk mapel TIK, saya berterima kasih karena berkat anda, saya jadi menulis artikel ini, yang saya nggak tahu-tahu amat apa  fungsinya. Untuk guru TIK, maaf nggak bisa buat artikel yang bagus dan berbobot. Yah..inilah hasilnya. Sedikit melenceng dari tema memang. Saya memang ingin menuliskannya secara umum,,jadi nggak cuma berkisar di mapel TIK saja. Kesan saya tentang ujian TIK (kalau anda baca artikel saya): lumayan susssahh…soalnya nggak/ jarang dikasih materi, trus kondisi yang nggak mendukung, wireless sekolah kan mati, jadi kami nggak bisa belajar dengan maksimal…
Hah…selesai sudah…GJ memang,,,tapi apa daya..

INI TUNTUTAN PEKERJAAN, MAN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar